
Atap klub malam Jet Set di Santo Domingo runtuh, menewaskan hampir 100 orang. Bencana ini terjadi pada dini hari 8 April 2025, menimpa ribuan orang termasuk selebriti dan pejabat.
Atap Klub Malam Jet Set Runtuh, Hampir 100 Orang Tewas
Jakarta – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Santo Domingo, Republik Dominika, pada 8 April 2025. Atap klub malam Jet Set ambruk sekitar pukul 00:44 dini hari waktu setempat, menewaskan hampir 100 orang. Saat kejadian, diperkirakan 500 hingga 1.000 orang berada di dalam klub tersebut.
Di antara korban, terdapat beberapa nama terkenal, termasuk penyanyi Rubby Perez yang tewas saat berada di atas panggung tepat sebelum pemadaman listrik terjadi, disusul ambruknya atap. Gubernur Monte Cristi, Nelsy Cruz, juga ditemukan tewas di lokasi kejadian.
Jumlah Korban Terus Bertambah
“Hingga Rabu pagi, korban tewas sementara tercatat 98 orang,” ungkap Juan Manuel Mendez, Direktur Pusat Operasi Darurat. “Kami terus bekerja untuk menemukan korban hidup, meskipun harapan semakin kecil,” lanjutnya.
Penyelamat terus menggunakan derek dan alat berat untuk mengangkat puing-puing. Sekitar 370 petugas penyelamat terlibat dalam pencarian korban di bawah tumpukan reruntuhan.
Reaksi Masyarakat dan Pemerintah
Sejumlah warga yang keluarga atau teman-temannya berada di dalam klub, menunjukkan keprihatinan mendalam. “Kami putus asa, tidak ada kabar, mereka tidak memberi kami informasi,” kata Regina del Rosa, yang saudara perempuannya berada di sana.
Presiden Luis Abinader mengumumkan tiga hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan. Warga diminta untuk mendonorkan darah bagi para korban yang selamat.
Tragedi Ini Mengguncang Pariwisata Dominika
Jet Set, yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun, dikenal sebagai salah satu destinasi hiburan utama di Santo Domingo. Kejadian ini menjadi salah satu bencana terbesar yang menimpa Republik Dominika dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun 2023, sebuah ledakan terkait perusahaan plastik di San Cristobal menewaskan 40 orang. Negara ini juga pernah mengalami kebakaran besar pada 2005 yang merenggut lebih dari 130 nyawa narapidana.
Dampak Pariwisata
Pariwisata menyumbang sekitar 15% dari PDB Republik Dominika, yang dikenal dengan kehidupan malam, pantai Karibia, dan arsitektur kolonialnya. Tragedi ini dapat memengaruhi citra negara sebagai tujuan wisata utama.