
Bara JP menilai bahwa pertemuan buka puasa antara Prabowo dan Jokowi di Istana Merdeka juga membahas soal hubungan dengan PDIP, meski dengan nuansa santai.
Bara JP menilai pertemuan buka puasa antara Prabowo dan Jokowi
Presiden Prabowo Subianto mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbuka puasa bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (27/3/2025). Pertemuan ini menarik perhatian banyak pihak. Salah satu yang menarik perhatian adalah soal kemungkinan adanya pembahasan hubungan Jokowi dengan PDIP, yang selama ini dinamis. Karena itu Bara JP menilai pertemuan buka puasa antara Prabowo dan Jokowi bertujuan untuk membahas hubungan Jokowi dan PDIP
Bara JP: Pembicaraan Santai Tentang PDIP
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustaf Patty, menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Prabowo juga membahas hubungan Jokowi dengan PDIP. Meski begitu, Utje menekankan bahwa percakapan itu berlangsung dengan penuh canda. “Saya rasa soal PDIP juga sempat disinggung. Tapi, tentu saja yang dibicarakan lebih banyak soal masalah bangsa,” kata Utje.
Namun, Utje tak bisa menjelaskan lebih rinci soal percakapan tersebut. Ia yakin bahwa meski topik itu muncul, pembicaraan yang lebih besar tetap terfokus pada isu-isu kenegaraan yang relevan bagi kedua pemimpin.
Jokowi Mengakui Ada Pembicaraan Politik
Jokowi sebelumnya mengatakan bahwa pertemuan ini sebenarnya hanya bertujuan untuk berbuka puasa dan bersilaturahmi. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, Jokowi mengakui ada pembicaraan politik di sela-sela buka puasa. “Ada sedikit pembicaraan politik, ya, mengenai perkembangan negara,” ujarnya.
Jokowi menegaskan bahwa meski topik politik muncul, yang lebih penting adalah komunikasi yang terjalin antara dirinya dan Prabowo. Mereka berdua menyadari pentingnya menjaga hubungan baik demi stabilitas negara.
Buka Puasa Bersama sebagai Ajang Silaturahmi
Buka puasa bersama ini menjadi simbol hubungan antara kedua tokoh meski berasal dari latar belakang politik yang berbeda. Momen tersebut menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan, komunikasi tetap penting. Ini juga menjadi cara untuk menjaga stabilitas politik dan sosial.
Utje Gustaf Patty menambahkan bahwa pertemuan ini menunjukkan upaya untuk menjaga keharmonisan antara dua kekuatan politik besar. Meski ada dinamika, Jokowi dan Prabowo paham bahwa kepentingan negara harus diutamakan.