
Ridwan Kamil kooperatif saat rumahnya digeledah KPK. Penyidik menyita beberapa dokumen dan barang yang relevan dengan penyelidikan.
Ridwan Kamil Kooperatif Saat Rumahnya Digeledah KPK, Sejumlah Dokumen Disita
BANDUNG, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Ridwan Kamil di Bandung, Jawa Barat, pada Senin (10/3/2025). Dalam proses tersebut, mantan Gubernur Jawa Barat itu bersikap kooperatif dan turut mengawal jalannya penggeledahan.
Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu mengonfirmasi bahwa Ridwan hadir di lokasi saat penyidik melakukan tugasnya.
“Dari informasi teman-teman di lapangan, beliau ada di rumah dan kooperatif,” kata Asep dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Minggu (16/3/2025).
Asep juga menyebut bahwa keberadaan pemilik rumah saat penggeledahan sangat membantu penyidik. Hal ini untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman terkait barang yang digeledah atau disita.
“Jika pemiliknya hadir, penyidik bisa bekerja lebih aman. Tidak ada kekhawatiran soal klaim kehilangan barang pribadi,” ujarnya.
Sejumlah Dokumen dan Barang Disita
Ketua KPK Setyo Budiyanto menegaskan bahwa dalam penggeledahan ini, penyidik menyita sejumlah dokumen dan beberapa barang yang dianggap relevan dengan penyelidikan.
“Pasti ada beberapa dokumen yang kami sita, termasuk beberapa barang lainnya,” kata Setyo pada Rabu (12/3/2025).
Meski demikian, Setyo tidak merinci lebih lanjut dokumen apa saja yang disita dan bagaimana keterkaitannya dengan kasus yang sedang diselidiki. Saat ini, penyidik masih menganalisis barang-barang tersebut untuk menentukan langkah selanjutnya.
Golkar Hormati Proses Hukum
Penggeledahan rumah Ridwan Kamil terjadi di tengah penyelidikan yang masih berlangsung. Meski begitu, hingga kini KPK belum mengungkap keterlibatan langsung RK dalam kasus yang sedang ditangani.
Menanggapi hal ini, Partai Golkar, tempat Ridwan Kamil bernaung, menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan.
“Kami menghormati langkah hukum yang dilakukan KPK. Semoga semuanya berjalan transparan dan adil,” kata Ketua DPP Golkar.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. KPK diperkirakan akan kembali memanggil beberapa pihak terkait untuk dimintai keterangan.