
Putin menyatakan setuju dengan gencatan senjata di Ukraina, tetapi memberi banyak syarat. Zelensky menilai ini hanya alasan untuk menolak perdamaian.
Putin Setuju Gencatan Senjata Harus Mengarah ke Perdamaian Abadi
Presiden Rusia Vladimir Putin Setuju Gencatan Senjata dengan Ukraina, tetapi dengan banyak syarat. Ia menekankan bahwa gencatan senjata harus benar-benar menyelesaikan akar masalah dan tidak hanya menjadi jeda sementara dalam konflik yang sudah berlangsung sejak 2022.
“Gencatan senjata adalah ide yang benar, dan saya mendukungnya. Tapi ada banyak pertanyaan yang harus dibahas,” ujar Putin dalam pernyataannya, Jumat (14/3/2025), dikutip dari BBC.
Putin mengungkapkan bahwa gencatan senjata ini harus memberikan hasil jangka panjang dan bukan hanya menjadi kesempatan bagi Ukraina untuk mempersiapkan serangan baru. Menurutnya, jika tidak ada jaminan terhadap stabilitas jangka panjang, maka gencatan senjata tidak akan ada gunanya.
“Gencatan senjata harus mengarah pada perdamaian abadi dan menghilangkan akar penyebab krisis ini,” tambahnya.
Selain itu, Putin juga menyebutkan kemungkinan dirinya akan berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas gencatan senjata ini.
“Kita perlu berdiskusi dengan mitra Amerika kita. Mungkin saya akan menelepon Donald Trump,” katanya.
Putin Curiga Ukraina Akan Manfaatkan Gencatan Senjata untuk Mobilisasi Pasukan
Meskipun menyetujui gagasan gencatan senjata, Putin tetap curiga terhadap niat Ukraina. Ia mempertanyakan apakah gencatan senjata ini benar-benar untuk perdamaian atau hanya akan digunakan Ukraina untuk memperkuat pasukan mereka.
“Bagaimana 30 hari itu akan digunakan? Apakah untuk mobilisasi? Mempersenjatai kembali? Melatih pasukan? Atau benar-benar untuk perdamaian?” ujar Putin.
Menurutnya, jika Ukraina hanya menggunakan gencatan senjata sebagai waktu untuk menyusun strategi baru, maka hal itu akan sia-sia. Ia ingin ada mekanisme pengawasan yang jelas agar perjanjian ini tidak disalahgunakan oleh salah satu pihak.
“Siapa yang akan memberi perintah untuk mengakhiri pertempuran? Bagaimana itu akan dikendalikan? Berapa biayanya? Siapa yang menentukan siapa yang melanggar gencatan senjata?” tanyanya.
Putin Klaim Rusia Sepenuhnya Kuasai Wilayah Kursk
Putin juga menyinggung situasi di wilayah Kursk, yang menurutnya pernah digunakan oleh Ukraina sebagai basis serangan terhadap Rusia tahun lalu. Ia mengklaim bahwa pasukan Rusia kini telah sepenuhnya menguasai Kursk dan mengisolasi pasukan Ukraina yang masih berada di sana.
“Mereka mencoba pergi, tetapi kami yang memegang kendali. Peralatan mereka telah ditinggalkan. Ada dua pilihan bagi pasukan Ukraina di Kursk: menyerah atau mati,” kata Putin dengan tegas.
Wilayah ini menjadi salah satu titik konflik utama dalam perang Rusia-Ukraina. Ukraina sebelumnya berusaha untuk merebut kembali Kursk, tetapi Rusia mengklaim telah berhasil menahan serangan tersebut dan kini sepenuhnya menguasai daerah itu.
Zelensky: Putin Sedang Mencari Alasan untuk Menolak Gencatan Senjata
Menanggapi pernyataan Putin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai bahwa Putin sebenarnya tidak ingin gencatan senjata terjadi. Ia menuding Putin hanya berusaha mencari alasan untuk menolak kesepakatan dengan menambahkan banyak syarat yang sulit dipenuhi.
“Putin takut mengakui bahwa dia ingin melanjutkan perang dan membunuh lebih banyak rakyat Ukraina,” kata Zelensky.
Ia menilai bahwa semua prasyarat yang diajukan Putin hanya akan menghambat proses negosiasi. Menurutnya, jika Rusia benar-benar ingin menghentikan perang, maka mereka tidak perlu memberikan syarat yang begitu banyak dan rumit.
“Pemimpin Rusia telah menetapkan begitu banyak prasyarat sehingga tidak ada yang akan berhasil sama sekali,” tambahnya.
Hingga saat ini, gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina masih belum mencapai kesepakatan. Rusia ingin ada pengawasan ketat terhadap Ukraina, sementara Ukraina menuduh Rusia hanya mencari alasan untuk menolak perdamaian.
Kesimpulan
Putin menyatakan setuju dengan gencatan senjata di Ukraina, tetapi dengan banyak syarat. Ia ingin memastikan bahwa kesepakatan ini akan membawa perdamaian abadi dan tidak dimanfaatkan Ukraina untuk keuntungan militer. Namun, Zelensky menilai Putin hanya sedang mencari alasan untuk menolak gencatan senjata.
Dengan kondisi yang masih belum jelas, masa depan konflik Rusia-Ukraina tetap sulit diprediksi. Apakah gencatan senjata ini benar-benar akan terjadi atau hanya menjadi bagian dari strategi politik? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.