
Kasus Pertamax oplosan di PT Pertamina Patra Niaga berdampak pada penjualan BBM di Malang. Konsumen mulai beralih ke SPBU pesaing.
Korupsi Pertamax Oplosan di PT Pertamina Patra Niaga Turunkan Penjualan BBM di Malang
Kasus dugaan Korupsi Pertamax Oplosan yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga berdampak signifikan pada penjualan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Malang Raya. Skandal oplosan ini membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap kualitas BBM Pertamax, yang akhirnya berimbas pada turunnya angka penjualan di sejumlah SPBU Pertamina.
Korupsi Pertamax Oplosan Penurunan Penjualan Hingga 20%
Sales Area Manager Pertamina Depo Malang, Alam Kanda, mengungkapkan bahwa penjualan Pertamax mengalami penurunan, terutama di SPBU yang berada dekat dengan SPBU pesaing.
“Penurunan terasa cukup signifikan, terutama di SPBU yang lokasinya berdekatan dengan SPBU pesaing. Banyak pelanggan yang memilih beralih,” kata Alam, Selasa (4/3/2025).
Data yang dihimpun Pertamina menunjukkan bahwa:
- SPBU di Kota Malang mengalami penurunan hingga 20%
- SPBU di Kabupaten Malang (yang tidak memiliki pesaing) mengalami penurunan 3-5%
Masyarakat yang sebelumnya loyal terhadap BBM Pertamax kini lebih selektif dalam memilih bahan bakar. Mereka khawatir kualitas BBM tidak lagi sesuai dengan standar.
Langkah Pertamina untuk Mengembalikan Kepercayaan Konsumen
Demi mengatasi dampak negatif kasus ini, Pertamina mengambil beberapa langkah strategis, di antaranya:
- Melakukan pengecekan kualitas dan kuantitas BBM secara rutin di SPBU
- Meningkatkan transparansi standar operasional prosedur (SOP) dalam pengelolaan BBM
- Memperbaiki kualitas layanan di SPBU agar pelanggan tetap merasa nyaman
“Kami berupaya menjaga kepercayaan pelanggan dengan menunjukkan bahwa standar operasional dalam pengelolaan BBM tetap berjalan dengan baik,” tambah Alam.
Masyarakat Mulai Beralih ke SPBU Pesaing
Efek dari skandal Pertamax oplosan ini membuat SPBU pesaing semakin diuntungkan. Banyak pelanggan yang memilih mencari alternatif BBM di luar Pertamina.
Jika kepercayaan masyarakat tidak segera dipulihkan, Pertamina bisa kehilangan lebih banyak pelanggan. Oleh karena itu, selain meningkatkan transparansi dan layanan, perusahaan juga perlu melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat agar citra Pertamax bisa kembali pulih.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi Pertamina untuk lebih menjaga kualitas produk serta meningkatkan pengawasan internal guna mencegah kejadian serupa di masa depan.