
Hujan deras menyebabkan Sungai Cimanceri meluap, merendam ratusan rumah di Bogor. Satu warga hilang terseret arus, sementara pencarian terus berlanjut.
Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah, 1 Warga Hilang
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025, menyebabkan Sungai Cimanceri meluap. Akibatnya, ratusan rumah di beberapa wilayah terendam banjir, dan satu warga dilaporkan hilang terseret arus.
BPBD Provinsi Jawa Barat melaporkan bahwa banjir melanda sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa mengungsi. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak.
Warga Hilang Terseret Arus di Cisarua
Di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, seorang warga bernama Asep Mulyana (59) hilang setelah terseret arus banjir. Saat air dari Kali Cisaru meluap dengan arus deras, warga berusaha menyelamatkan diri dengan alat seadanya. Seorang warga bernama Yuyun sempat hanyut, tetapi berhasil diselamatkan. Namun, suaminya, Asep Mulyana, yang mencoba menolong justru terbawa arus dan belum ditemukan hingga saat ini.
BPBD Lakukan Penanganan Banjir
BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan berbagai pihak terkait untuk menangani dampak banjir. Saat ini, kondisi banjir telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah mereka.
Pencarian terhadap Asep Mulyana terus dilakukan sejak pagi oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, aparat desa, dan relawan setempat.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan cuaca ekstrem. Warga di daerah rawan diminta segera mengungsi jika debit air meningkat serta menyiapkan tas siaga bencana berisi dokumen penting, obat-obatan, dan kebutuhan darurat lainnya.
Bencana Banjir: Ancaman Berulang di Bogor
Bogor dikenal sebagai daerah rawan banjir akibat tingginya curah hujan dan banyaknya aliran sungai. Sungai Cimanceri bukan satu-satunya yang meluap. Sebelumnya, Kali Ciliwung juga menyebabkan banjir di 47 RT di Jakarta.
Untuk mengurangi risiko banjir di masa depan, diperlukan langkah-langkah seperti normalisasi sungai, perbaikan sistem drainase di daerah rawan, serta edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana.
Kesimpulan
Banjir yang melanda Bogor mengakibatkan ratusan rumah terendam dan ratusan warga mengungsi. Seorang warga, Asep Mulyana, masih dalam pencarian setelah terseret arus di Cisarua.
Masyarakat di daerah rawan banjir diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi di wilayah Bogor dan sekitarnya.