
Trump batal menggunakan sedotan kertas dan kembali ke plastik. Simak kontroversi ini dan dampaknya terhadap kebijakan lingkungan di AS.
Trump Kembali Pilih Sedotan Plastik
Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan keputusan kontroversial. Ia akan kembali menggunakan sedotan plastik, menggantikan sedotan kertas yang didorong pemerintahan Joe Biden. Dia mengungkapkan niatnya ini lewat unggahan di Truth Social pada Jumat (9/2).
“Saya akan menandatangani perintah Eksekutif minggu depan untuk mengakhiri dorongan konyol Biden terhadap sedotan kertas, yang tidak berfungsi. KEMBALI KE PLASTIK!” tulisnya, seperti dikutip dari USA Today.
Kebijakan Biden Tentang Sedotan Kertas
Di bawah Biden, Departemen Dalam Negeri AS pada 2022 mengatur penghapusan plastik sekali pakai di lahan federal. Kebijakan ini meliputi sedotan plastik, wadah makanan, dan botol plastik. Tujuan utamanya adalah mengurangi limbah dan mendorong penggunaan produk ramah lingkungan, dengan target pada 2032.
Namun, kebijakan ini dicabut oleh Trump pada hari pertama menjabat bulan lalu.
Anda mungkin tertarik dengan: “Trump Cabut Akses Joe Biden ke Data Rahasia Intelijen AS“
Sedotan Kertas Vs Plastik
Sedotan kertas dianggap ramah lingkungan. Namun, banyak yang mengkritik bahan ini karena mudah hancur dan tidak nyaman. Ini menjadi alasan utama Trump dan Partai Republik mengkritik kebijakan lingkungan yang didorong oleh Partai Demokrat.
Pada kampanye 2020, Dia bahkan menjual sedotan plastik dengan logonya. Slogannya berbunyi, “Sedotan kertas liberal tidak berfungsi.” Sekarang, ia kembali menegaskan bahwa Amerika harus kembali ke plastik.
Dampak Lingkungan yang Diperdebatkan
Keputusan dia untuk kembali ke plastik memicu perdebatan. Plastik sekali pakai dikenal sebagai penyumbang utama sampah laut dan polusi. Banyak yang mendukung penggantian plastik dengan alternatif lebih ramah lingkungan. Namun, Trump tetap teguh dengan pilihannya.
Dampak Keputusan Trump
Keputusan ini kemungkinan akan memperpanjang debat tentang regulasi lingkungan di AS. Beberapa mendukung kebijakan Trump, tetapi banyak juga yang khawatir tentang dampaknya terhadap lingkungan. Plastik sekali pakai tetap menjadi masalah besar bagi ekosistem.
Baca juga: “Presiden Panama Minta AS berhenti berbohong Terusan Panama“